Nanarow.com | Review Film Justice League: Rapuhnya Batman Tanpa Superman
399
post-template-default,single,single-post,postid-399,single-format-standard,qode-quick-links-1.0,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode_grid_1300,qode-content-sidebar-responsive,qode-theme-ver-11.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.2.1,vc_responsive

Review Film Justice League: Rapuhnya Batman Tanpa Superman

Setelah film solo Wonder Woman, tahun ini DC Comics dan Warner Bros kembali merilis film terbarunya. Layaknya The Avengers ala Marvel, DC juga punya universe sendiri lho untuk tim superheronya bernama Justice League.

Film pertama Justice League menghadirkan kumpulan Superhero DC yang beranggotakan Batman, Wonder Woman, The Flash, Cyborg, dan Aquaman. Pertanyaannya, akankah Superman muncul kembali setelah di film Batman V Superman karakternya dimatikan?

Cerita Justice League berawal dari kekacauan yang terjadi paska meninggalnya Superman. Kerusuhan dan kriminalitas terjadi di mana-mana. Puncaknya muncul Steppenwolf (Ciarán Hinds), seorang monster penakhluk dunia yang juga merupakan kaki tangan Darkseid, musuh besar Justice League. Steppenwolf datang ke bumi untuk mencari tiga Mother Box yang akan dia satukan untuk menghancurkan bumi.

Bruce Wayne alias Batman (Ben Affleck) terpanggil untuk melindungi bumi dari serangan Steppenwolf. Ketidak percayaan dirinya paska ditinggal Superman, membuat Batman berpikir untuk membuat squad beranggotakan manusia-manusia berkemampuan Superhero yang kemudian ia namakan Justice League.

Ia dan Wonder Woman kemudian berpencar merekrut superhero-superhero tersembunyi. Hingga akhirnya terkumpullah beberapa anggotanya yaitu Arthur Churry atau Aquaman (Jason Momoa), Bary Allen atau The Flash (Ezra Miller), dan Victor Stone atau Cyborg (Ray Fisher). Superhero-superhero ini muncul dengan karakter dan latar belakang berbeda yang kelak akan dijelaskan di film solonya.

Ternyata mengalahkan Steppenwolf tidak semudah yang dibayangkan. Meski telah berkumpul namun kekuatan Justice League masih terasa pincang. Pada saat itulah Batman merasa membutuhkan Superman. Bersama para personil Justice League, Batman pun berusaha membangkitkan Superman yang dianggapnya mampu menyelamatkan dunia dari serangan Steppenwolf.

Disutradarai oleh Zack Snyder yang terpaksa mundur di ending project filmnya, film pertama Justice League ternyata masih menyisakan kekurangan di sana-sini. Karakter-karakter Superhero yang muncul di film ini seperti Aquaman, Cyborg, dan The Flash seperti hanya tempelan. Latar belakangnya pun kurang begitu dijelaskan.

Sementara itu meski tampil meyakinkan, sang villain, Steppenwolf juga kurang mendapat porsi lebih. Asal-usul dan mengapa dia terobsesi menghancurkan bumi pun tidak begitu dijelaskan, kecuali jika kamu pembaca setia komik-komik DC, pasti akan langsung paham cerita filmnya.

Selebihnya Batman dan Wonder Woman tampil mendominasi. Sebagai penggagas Justice League, Batman mampu tampil garang namun rapuh di dalam. Ben Affleck mampu merefleksikan karakter Bruce Wayne alias Batman yang diselimuti perasaan bersalah sebagai penyebab matinya Superman. Sementara itu Wonder Woman tetap tampil menawan seperti biasa.

Jika kamu jeli, ada beberapa perbedaan yang disematkan DC di film Superheronya kali ini. Meski masih mengusung nuansa dark, Justice League tak lupa menambahkan bumbu humor di sana-sini. Sementara itu kontroversi juga sempat muncul terkait kostum kaum Amazon yang dibuat berbeda. Jika kamu perhatikan kostum Amazonians di Wonder Woman dan Justice League terlihat berbeda. Yap, di Justice League kamu akan melihat para Amazonians berbalut kostum yang lebih seksi dibanding sebelumnya.

Lalu apa klimaks film ini? Tentu saja kemunculan Superman! Tanpa bermaksud spoiler, siapa pun pasti sudah menyangka ya kalau karakter Superhero yang diperankan Henry Cavill ini akan muncul kembali. Pertanyaannya, apa dan bagaimana dia bisa kembali hidup tentu masih menjadi misteri.

Tayang perdana di Indonesia 15 November 2017, Justice League adalah salah satu film Superhero yang sayang sekali dilewatkan. Kita termasuk yang beruntung karena film ini baru akan tayang di Amerika Serikat pada 17 November 2017. Lihat trailernya di bawah ini.

 

Source: Taken from my own article at BookMyShow Indonesia. Click here.

 

No Comments

Post A Comment